ONTOLOGI
(Di Tujukan Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Filsafat Komunikasi”)
Oleh
:
Kelompok III
1.
Erna
2.
Endang Susilowati
3.
Nikmatus Sa’adah
4.
Rizqi Awwaliyah
Pembimbing :
Drs.
A.M. Moefad, SH., M.Si.
5/F2 ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2011
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala karunia dan rahmat-Nya, tugas makalah mata kuliah Filsafat Komunikasi yang mengambil tema “ONTOLOGI” ini dapat terselesaikan dengan baik dan alhamdulillah tepat pada waktunya. Kami menyusun makalah ini guna memenuhi tugas kelompok dan juga agar lebih memahami tema yang kami pilih.
Dalam makalah ini, kami berusaha menampilkan isi secara rinci dan jelas. Kami juga mengulas poin-poin penting agar wacana yang kami tulis dapat dipahami dengan baik, namun tetap mudah dicerna oleh pembacanya.
Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. A.M. Moefad, SH., M.Si. Selaku dosen mata kuliah Filsafat Komunikasi, yang telah memberi acuan kepada kami.
2. Teman-teman kami dan pihak-pihak lain yang telah membantu serta mendukung kami, sehingga tugas makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.
Akhir kata, kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Kami mohon maaf jika ada kekeliruan yang disengaja ataupun tidak disengaja, dalam penyusunan tugas ini. Kami juga menerima kritik dan saran, agar tugas-tugas kami berikutnya dapat lebih baik dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi semua, khususnya pembacanya.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb
November 2011
Penyusun
A. KOMUNIKASI dan ILMU KOMUNIKASI
Salah satu
syarat ilmu adalah memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan
masalah yang sama sifat hakikatnya. Objek ilmu dapat dibedakan atas objek
materia dan objek forma.objek materia adalah objek darimana ilmu dalam bidang
yang sama diamati, sedangkan objek forma adalah sudut darimana objek materia
dikaji secara lebih spesifik. Dalam hal ilmu komunikasi, objek materia adalah
tindakan manusia dalam konteks sosial, sama seperti sosiologi atau antropologi
dan karenanya masuk dalam rumpun ilmu sosial. Sedangkan objek forma ilmu komunikasi
adalah komunikasi itu sendiri.
Ilmu
komunikasi berada dalam rumpun ilmu sosial yang berobjek abstrak yakni tindakan
manusia dalam konteks sosial. Secara etimologis “komunikasi” berasal dari kata
Latin communicatio yang diturunkan dari kata communis yang
berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih. Akar kata communis adalah communico yang artinya berbagi.
Dalam hal ini yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan.
Ilmu
komunikasi sebagai salah satu ilmu sosial mutlak memerlukan definisi tajam dan
jernih guna menjelaskan objeknya yang abstrak itu. Ilmu komunikasi sebagaimana
ilmu sosial lain memiliki objek materia yang sama yaitu tindakan manusia dalam
konteks sosial. Artinya peristiwa terjadi antar manusia. Karenanya hanya komunikasi antar manusia yang memenuhi
syarat objek ilmu komunikasi. sedangkan komunikasi dengan selain manusia
bukanlah objek ilmu komunikasi karena penyampaian pesan kepada makhluk selain
manusia dapat mencederai kriteria objek keilmuannya.
sebagai
sesuatu yang abstrak, setiap orang dapat mendefinisikan komunikasi menurut
sudut pandang masing-masing:
·
komunikasi adalah suatu proses melalui mana
seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (dalam bentuk kata-kata) dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya (khalayak)-Hovland, Jenis
& Kelly, 1953
·
komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. melalui penggunaan
simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain –
Berelson & Steiner, 1964
·
komunikasi adalah suatu proses yang membuat
sesuatu dari semula yang dimiliki seseorang menjadi dimiliki dua orang atau
lebih – Gode, 1959
·
komunikasi timbul didorong oleh
kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi ketidak pastian bertindak secara efektif
mempertahankan atau memperkuat ego – Barnlund 1964
·
komunikasi adalah suatu proses yang
menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. – Reusch 1957
·
komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana
pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnyaweaver 1949
Dance dan
Larson (1976) berhasil mengumpulkan 126 definisi komunikasi yang berlainan.
mereka mengidentifikasi tiga dimensi konseptual penting yang mendasari
perbedaan dari 126 definisi temuannya yaitu :
·
tingkat observasi atau derajat keabstrakannya.
terdapat dua definisi yaitu secara umum
komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian
lainnya dalam kehidupan (Reusch, 1957). dan secara khusus komunikasi adalah
alat untuk mengirimkan pesan niliter, perintah dan sebagainya melalui telepon,
telegraf, radio, kurir, dan sebagainya.
·
tingkat kesengajaan. yang mensyaratkan
kesengajaan mendefinisikan bahwa komunikasi adalah situasi-situasi yang
memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima
dengan di sadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Untuk yang mengabaikan
kesengajaan menyatakan komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang
semula dimiliki oleh seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih (Gode
1959).
·
tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan. yang
menekankan keberhasilan dan diterimanya pesan misalnya definisi yang menyatakan
bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi untuk mendapatkan saling
pengertian. Sedangkan yang tidak menekankan keberhasilan menyatakan bahwa
komunikasi adalah proses transmisi informasi.
Dengan
beragamnya definisi komunikasi diperlukan untuk menggambarkan objek forma ilmu
komunikasi secara jelas dan jernih. Oleh karena itu tahun 1990-an para
teoretisi komunikasi berdebat dan beradu argumentasi hingga menghasilkan
kesepakatan untuk tidak sepakat dan menyatakan bahwa sekurang-kurangnya
terdapat tiga perspektif atau sudut pandang atau paradigma yang dapat
diakomodir.
tiga paradigma objek ilmu komunikasi
tersebut adalah:
- komunikasi harus terbatas pada pesan yang sengaja diarahkan seseorang dan diterima oleh orangf lainnya. Paradigma ini menyatakan bahwa pesan harus disampaikan secara sengaja dan pesan itu harus diterima. Artinya untuk dapat terjadi komunikasi harus terdapat
- komunikator pengirim
- pesan
- komunikator penerima
implikasinya
jika pesan tidak diterima, tidak ada komunikan karena tidak ada manusia yang
menerima.
- komunikasi harus mencakup semua perilaku yang bermakna bagi penerima, apakah disengaja ataupun tidak. Paradigma ini menyatakan bahwa pesan tidak harus disampaikan dengan sengaja tapi harus diterima
- komunikasi harus mencakup pesan-pesan yang disampaikan dengan sengaja, namun derajat kesengajaan sulit ditentukan. Paradigma ini menyatakan bahwa pesan harus disampaikan dengan sengaja tapi tidak mempersoalkan apakah pesan diterima atau tidak. Artinya untuk dapat terjadi komunikasi harus ada:
- komunikator pengirim
- pesan
- target komunikan penerima
berikut adalah gambaran ketiga
paradigma tersebut:
|
Sengaja
|
Diterima
|
Syarat
|
Paradigma-1
|
V
|
V
|
Komunikator, pengirim pesan,
komunikan penerima
|
Paradigma-2
|
X
|
V
|
Tidak mempersoalkan komunikator
-- komunikasi selama ada pihak yang menerima dan memaknai pesan. Seluruh
pelaku komunikasi disebut komunikator atau bahkan mendefinisikannya subagai
komunikan; manusia pelaku komunikasi.
|
Paradigma-3
|
V
|
X
|
Komunikator, pesan, target
komunikan
|
DEFINISI KOMUNIKASI
Terjadinya
komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial. Masyarakat paling
sedikit terdiri dari dua orang yang berhubungan satu sama lain yang karena
berhubungan menimbulkan interaksi sosial. Terjadinya interaksi sosial
disebabkan interkomunikasi. Komunikasi dalam pengertian umum dapat dilihat dari
dua segi:
1.
secara etimologis, menurut asal katanya istilah
komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dan perkataan ini
bersumber pada kata communis yang
berarti sama. Dalam arti sama makna yaitu sama makna dalam satu hal.jadi
komunikasi berlangsung antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna
mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.
2.
secara terminologis, komunikasi berarti proses
penyampaian suatu pernyaaan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian
tersebut jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang. Dimana seseorang
menyampaikan sesuatu kepada orang lain.jadi yang terlibat da;am komunikasi
tersbut adalah manusia. Karena itu komunikasi yang dimaksdkan disini adalh
komunikasi manusia. (human communication) atau disebut komunikasi
sosial. Komunikasi ini hanya terjadi pada manusia yang bermasyarakat.
Komunikasi
perlu didefinisikan secara khusus karena definisi yang dirumuskan akan merujuk
pada apa yang menjadi objek kajiannya. Untuk itu dalam mendefinisikan
komunikasi perlu di dasarkan pada dua hal yaitu:
- sesuai objek materianya yang berada dalam rumpun ilmu sosial, masalah penyampaian pesan yang menjadi objek kajian ilmu komunikasi harus terjadi antar manusia. Artinya penyampaian pesan kepada mekhluk selain manusia berada di luar objek kajian ilmu ini.
- sesuai paradigma ketiga, pesan harus disampaikan dengan sengaja walau derajat kesengajaan itu sulit di tentukan. Artinya ada motif yang melatari yang disebut sebagai motif komunikasi. Dan untuk itu manusia berusaha mewujudkannya.
Berdasarkan
kedua hal tersebut komunikasi dapat didefinisikan sebagai usaha penyampaian
pesan antar manusia.
DEFINISI ILMU KOMUNIKASI
Ilmu komunikasi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari usaha penyampaian pesan antar manusia.
- OBJEK KAJIAN ILMU KOMUNIKASI
Objek materia
ilmu komunikasi adalah manusia dilihat dari tindakan sosialnya. Sedangkan objek
forma ilmu komunikasi adalah komunikasi itu sendiri. Yakni usaha penyampaian
pesan antar manusia. Dari definisi ini terdapat tiga unsur utama yaitu
- Usaha, menggambarkan unsur kesengajaan, adanya motif komunikasi yang menyebabkan seseorang dengan sengaja menyampaikan pesan kepada manusia lain. Setiap pesan pasti memiliki motif karena setiap pesan pasti disampaikan secara sengaja. Namun derajat kesengajaan sulit ditentukan.
- Penyampaian pesan, tanpa pesan tidak akan ada komunikasi, tidak ada objek kajian ilmu komunikasi. Namun manusia tidak dapat tidak berkomunikasi. Setiap tingkah laku manusia dapat dimaknai sebagai pesan tapi tidak semua tingkah laku manusia dapat dimaknai sebagai pesan. Karena pesan adalah segala penggunaan akal budi manusia yang disampaikan untuk mewujudkan motif komunikasi.
- Antar manusia, objek kajian ilmu komunikasi adalah penyampaian pesan antar manusia. Kepada makhluk selain manusia bukan merupakan objek kajian ilmu komunikasi karena mencederai kriteria objek materianya. Jadi ketiga paradigma tersebut sependapat bahwa yang dikaji hanyalah penyampaian pesan antar manusia.
E. KOMUNIKASI SEBAGAI ILMU
Mengingat ilmu alam lahir lebih
dahulu daripada ilmu sosial (termasuk ilmu komunikasi), sifat ilmiah sebagai
persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma-paradigma ilmu alam sebagaimana
dikemukakan Poedjawijatma (1983) Hatta (1987) Suriasumantri(2001) dalam
Vardiansyah (2005:8) persyaratan suatu ketrampilan menjadi ilmu adalah objektif,
metodis, sistematis dan universal.
- Objektif, harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yg sama sifat hakikatnya., tampak dari luar maupun dari dalam. Sebagai sebuah ilmu, komunikasi memiliki 2 objek material (Abrar, 2003:v) yaitu masyarakat dan media. Menurut abrar ilmu komunikasi memiliki objek material yaitu masyrakat. Dalam perkembangannya ilmu komunikasi mengenal objek material yang lain yaitu media. Setelah menjadikan media sebagai objek material yang kedua maka ilmu komunikasi memiliki objek kajian yang konkret disbanding objek kajian ilmu sosial yang lebih tua. Sedangkan menurut Hamijoyo (2005) objek material komunikasi adalah perilaku manusia. Dan objek formalnya yaitu situasi komunikasi yang mengarah pada perubahan sosial termasuk perubahan pikiran, perasan, sikap dan perilaku individu, kelompok, masyarakat dan pengaturan kelembagaan.
- Metodis, dalam upaya mencapai kebenaran, selalu terdapat kemungkinan penyimpangan, yang harus diminimalisasi. Konsekuensinya harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Sebagai sebuah ilmu, komunikasi memiliki sejumlah metode penelitian. Secara umum ilmu ini menggunakan metode penelitian ilmu sosial. Ini dapat dipahami karena pada awalnya ilmu komunikasi merupakan bagian dari paradigma ilmu sosial
- Sistematis, karena mencoba untuk mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem. Dari objek ilmu ini kemudian ditarik geris yang teratur berupa penataan, sehingga ia benar-benar merupakan suatu unit yang utuh, yang kemudian dapat diperinci secara sistematis. Pengertiannya harus jelas, perbedaannya dengan ilmu-ilmu lainnya pun harus jelas. Begitu pula strukturnya, hierarkinya, urutannya juga harus sedemikian rupa, sehingga makin kebawah pengertiannya makin khusus.
- Universal, kebenaran yang hendak dicapai bukan yang tertentu melainkan bersifat umum. Dengan kata lain pengetahuan tentang yang khusus, yang tertentu saja, tidak diinginkan. Hanya mencari kriteria umum.
Daftar Pustaka
Mulyana, deddy. 2007. ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung
: Remaja Rosda Karya
Uchjana, onong. 1993. dinamika komunikasi. Bandung:
Remaja Rosda Karya
Vardiansyah, dani. Filsafat Ilmu Komunikasi suatu pengantar .
Vivian,
john. 2008. Teori Komunikasi (edisi 8). Jakarta: Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar